Jejak Sejarah Prabu Tawangalun, Raja Blambangan di Tengah Kejayaan Majapahit

$rows[judul]
Keterangan Gambar : (Ilustrasi) Seorang raja berpose di depan keratonnya. (foto/pesantrend.co.id)

PesanTrend.co.id  Kerajaan Blambangan yang terletak di ujung timur Pulau Jawa pernah dipimpin oleh seorang raja karismatik bernama Prabu Tawangalun. Sosok ini dikenal sebagai pemimpin tangguh yang membawa Blambangan tetap berdiri meski kekuasaan Majapahit tengah menguasai sebagian besar wilayah Nusantara.

Asal-usul Prabu Tawangalun tidak bisa dilepaskan dari pengaruh politik dan budaya Majapahit. Sejumlah catatan sejarah dan cerita tutur menyebut bahwa Prabu Tawangalun masih memiliki garis keturunan atau hubungan dengan bangsawan Majapahit. Ia dipercaya diangkat menjadi pemimpin Blambangan untuk menjaga kestabilan di kawasan timur Jawa yang rawan konflik serta menjadi wilayah strategis perdagangan.

Blambangan sendiri merupakan salah satu kerajaan bawahan yang pernah menjadi bagian dari wilayah pengaruh Majapahit. Namun, seiring melemahnya Majapahit menjelang akhir abad ke-15, Blambangan tumbuh menjadi kerajaan yang cukup kuat secara mandiri. Prabu Tawangalun menjadi simbol perlawanan terhadap dominasi kerajaan-kerajaan besar dan memainkan peran penting dalam mempertahankan eksistensi budaya Hindu-Buddha di Jawa Timur.

Baca Juga :

“Prabu Tawangalun dikenal sebagai raja yang tidak hanya gagah dalam medan perang, tetapi juga bijaksana dalam mempertahankan adat dan kebudayaan lokal,” dikutip dari artikel sejarahwan. 

Kepemimpinan Prabu Tawangalun menjadi salah satu bab penting dalam sejarah Blambangan, terutama ketika tekanan dari kerajaan-kerajaan Islam di pesisir utara Jawa mulai meningkat. Di bawah kepemimpinannya, Blambangan bertahan lebih lama sebagai benteng terakhir kebudayaan Majapahit sebelum akhirnya perlahan-lahan masuk ke dalam pengaruh kekuatan baru di Nusantara.

Hingga kini, nama Prabu Tawangalun masih dihormati masyarakat Banyuwangi. Sejumlah tempat dan tradisi masih menyimpan jejak sejarahnya sebagai raja yang menjaga kedaulatan Blambangan di tengah arus perubahan besar di tanah Jawa. (amn)