Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang tahun ini memasuki angkatan empat, terbukti berhasil mengakselerasi tingkat kebekerjaan lulusan. Mahasiswa vokasi yang mengikuti program MSIB rata-rata memiliki waktu tunggu untuk bekerja hanya satu bulan. Untuk itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi mendorong para mahasiswa vokasi untuk mengikuti program MSIB angkatan keempat yang akan segera dimulai pada Februari 2023.
Dalam laman website resmi Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia,https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2023/01/tingkatkan-kebekerjaan-lulusan-mahasiswa-vokasi-didorong-ikut-program-msib-angkatan-4,
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, mengatakan bahwa program
MSIB dirancang untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul,
berdaya saing global, kompeten baik hard skills maupun soft skills.
“Program MSIB merupakan upaya kami
(Kemendikbudristek) untuk mendorong perguruan tinggi agar senantiasa
berkolaborasi dan bersinergi dengan industri dan mitra,” ujar Kiki saat
Sosialisasi Partisipasi Perguruan Tinggi Vokasi dalam Program Flagship MSIB
Angkatan 4 melalui kanal Youtube Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, pada
Rabu (18/1).
Dalam perjalanannya, MSIB terbukti memberikan dampak
positif, di mana para mahasiswa yang mengikuti MSIB memiliki waktu tunggu yang
lebih cepat mendapatkan pekerjaan serta gaji yang lebih tinggi.
Dirjen Kiki menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi
tim MSIB, mahasiswa yang baru lulus rata-rata memiliki waktu tunggu untuk
bekerja sekitar empat bulan. Sementara untuk besaran gaji, gaji yang diterima
umumnya sekitar 0,72 kali Upah Minimum Provinsi (UMP).
“Para alumni program MSIB selain lebih cepat
mendapatkan pekerjaan, mereka juga memperoleh gaji yang lebih tinggi, yakni
1,78 kali UMP,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Dirjen Kiki meminta para pimpinan perguruan tinggi serta dosen
untuk mendukung dan mengizinkan para mahasiswanya memanfaatkan dan mengikuti
program MSIB angkatan keempat ini. “Apalagi, bagi mahasiswa vokasi, magang
merupakan hal wajib. Melalui program MSIB, mahasiswa akan mendapatkan
kesempatan magang di industri-industri dan mitra-mitra yang sudah dikurasi,”
ujarnya.
Menurut Kiki, dukungan perguruan tinggi, para dosen, dan kepala program studi
sangat diperlukan oleh para mahasiswa agar mereka berani dan lebih percaya diri
untuk mengikuti program MSIB. Dukungan kampus utamanya adalah terkait dengan
konversi SKS bagi para mahasiswa yang kerap menjadi kendala bagi mahasiswa.
“Masih banyak perguruan tinggi yang belum mengonversikan program MSIB mahasiswa
ke dalam 20 SKS dengan berbagai alasan,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Direktur Akademik Pendidikan
Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja mengatakan, melalui program MSIB, para
mahasiswa bisa berinteraksi langsung dengan dunia usaha dan dunia industri
(DUDI), serta merasakan atmosfer industri dan berbagai hal yang tidak
didapatkan di kampus. “Mereka akan lebih percaya diri saat wawancara kerja dan
membuat peluang bekerja mereka menjadi lebih tinggi,” kata Beny dalam kegiatan
sosialisasi yang sama.
Selain mampu mengakselerasi kebekerjaan para
lulusan, lanjut Beny, program MSIB juga memberikan dampak pada positif terhadap
perguruan tinggi, utamanya dalam pencapaian indikator kinerja utama (IKU)
perguruan tinggi negeri. Selain itu, kebekerjaan lulusan juga akan memberikan
citra positif kepada masyarakat dan industri mitra.
“Kami berharap pihak kampus berani menyesuaikan kurikulum di kampus dengan
kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka agar mahasiswa bisa mengikuti program
MSIB,” tuturnya.
Tidak hanya itu, lanjut Wachyu, saat ini beberapa
perusahaan mulai mencantumkan keikutsertaan calon pekerja dalam program-program
magang Kemendikbudristek sebagai persyaratan saat penerimaan karyawan baru.
Artinya, mahasiswa yang pernah mengikuti program-program magang seperti MSIB
lebih berpeluang untuk diterima bekerja.
Oleh karena itulah, sebagai ketua tim pelaksanaan program MSIB, Wachyu
mendorong agar mahasiswa vokasi bisa ikut program MSIB.
“Tantangan pekerjaan di
masa depan akan sangat tinggi. Program ini tentunya dapat menjadi pengalaman
yang sangat berharga untuk persiapan karier mahasiswa di masa depan,” kata Wachyu.
Sebagai informasi, MSIB merupakan salah satu program Kampus Merdeka yang
dirancang untuk memastikan mahasiswa mendapatkan keterampilan dan kompetensi
utama, terbaik, dan terkini untuk menghadapi dunia masa depan. Mahasiswa
mendapat pengalaman belajar di luar kampus selama lebih dari 16 hingga 24
minggu dengan mengonversi SKS mata kuliah yang diambil.
Selain itu, MSIB juga menjadi program yang menarik
bagi perguruan tinggi vokasi karena partisipasi mahasiswa vokasi dalam MSIB
terus meningkat dalam setiap angkatannya. Pada angkatan pertama mahasiswa
vokasi yang mengikuti program MSIB sebanyak 780, angkatan kedua sebanyak 1.838
mahasiswa, dan angkatan ketiga terdapat 2.452 mahasiswa.
“Pada angkatan keempat
ini, kami targetkan keikutsertaan mahasiswa vokasi sebanyak 3.500 mahasiswa,”
ucap Wachyu.
Untuk mendaftar sebagai peserta MSIB, calon peserta dapat mengakses amanhttps://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/
Saat ini, proses pendaftaran MSIB angkatan keempat sedang berlangsung dan sudah ada 38.000 mahasiswa dari 700 perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang telah mendaftar di 133 mitra. Pendaftaran MSIB bagi mahasiswa vokasi akan dibuka hingga 27 Januari 2023 mendatang dan pelaksanaan program akan dimulai pada pekan kedua Februari 2023.