Rumah sakit apung Kapal Laksamana Malahayati milik PDI Perjuangan bersandar dan melakukan kegiatan sosial di Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan yang jarang dilakukan oleh partai lain, kali ini PDI Perjuangan Dewan Pimpinan Cabang Banyuwangi adakan giat sosial dengan melakukan pengobatan gratis di rumah sakit apung kapal Laksamana Malahayati.
Menariknya, kapal Laksamana Malahayati tersebut bersandar di Banyuwangi Beach bersandingan dengan kapal PT. Pelayaran Banyuwangi Sejati ( PBS ) yang hingga saat ini masih menyisahkan persoalan hukum yang belum terselesaikan.
I Made Cahyana Negara, Ketua Dewan Pimpinan Cabang ( DPC ) kabupaten Banyuwangi menjelaskan pada awak media saat diwawancarai. Hari ini kita melakukan kegiatan sosial yaitu pengobatan gratis yang dilakukan di rumah sakit apung kapal Laksaman Malahayati milik PDI Perjuangan.
" Kegiatan hari ini selain kegiatan sosial untuk pengobatan gratis di atas rumah sakit apung, kita juga mensosialisasikan ke semua kader dan khalayak umum bahwa rumah sakit apung ini akan keliling Indonesia utamanya di wilayah pelosok - pelosok untuk hadir di tengah masyarakat," . ( 5 / 10 ).
Untuk kegiatan kali ini kita hadirkan sekitar kurang lebih 500 peserta untuk pengobatan gratis. Ternyata minat masyarakat sangat besar sekali
" Kegiatan pengobata gratis ini sangat diminati oleh masyarakat. Pengobatan gratis di rumah sakit apung kapal Laksamana Malahayati di Banyuwangi ini pesertanya kurang lebih 500 peserta. Kapal Malahayati milik PDI Perjuangan ini sudah keliling di puluhan wilayah - wilayah pelosok yang ada di Indonesia untuk melakukan kegiatan sosial," imbuh Made.
Sulasmi, salah satu warga Ketapang yang ikut menjadi peserta pengobatan gratis oleh PDI Perjuangan menjelaskan pada media PesanTrend.co.id . Alhamdulillah saya dan beberapa tetangga saya bisa merasakan manfaat dari acara yang diadakan oleh PDI Perjuangan
" Alhamdulillah saya dan tetangga bisa langsung merasakan kegiatan yang dilakukan oleh PDI Perjuangan utamanya pak Made. Beliau tidak hanya kali ini memberikan manfaat kepada masyarakat utamanya di Ketapang," .
Masih menurut Sulasmi, pak Made itu orangnya sering berbagi, seperti sembako dan lainnya. Bahkan sering langsung berinteraksi ke wong cilik, pak Made tidak malu berkumpul wong cilik.