Pemerataan Air Bersih di Banyuwangi: Pipanisasi Kalipuro dan Sumber Maidin Wongsorejo Dioptimalkan

$rows[judul]

Banyuwangi — Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Pengairan terus mendorong pemerataan akses air bersih bagi warga di wilayah-wilayah pinggiran. Salah satu langkah nyata adalah kegiatan pipanisasi yang saat ini tengah berjalan di Kecamatan Kalipuro, dengan memanfaatkan sumber mata air yang juga digunakan oleh warga Gombengsari.

Kegiatan ini dikoordinasikan oleh petugas Korsda Banyuwangi, Puput Waskito, yang menyebutkan bahwa pipanisasi di Kalipuro sangat penting untuk mendukung kebutuhan air bersih masyarakat. Air bersumber dari mata air alami di kawasan setempat yang kemudian disalurkan ke permukiman-permukiman warga.

Sementara itu, di Kecamatan Wongsorejo, warga sangat bergantung pada sumber air Maidin yang berada di Desa Watukebo. Air dari sumber ini dikelola oleh Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (Hipam) yang berada di bawah naungan Dinas Pengairan dan pemerintahan desa.

Baca Juga :

“Pemanfaatan air bersih oleh masyarakat di Wongsorejo mencapai sekitar 1.000 kepala keluarga, dan di Kalipuro hampir 600 kepala keluarga, semua dari satu sistem Hipam,” jelas Puput Waskito.

Ia menambahkan bahwa keberadaan pipanisasi dan sistem Hipam sangat menunjang kebutuhan air bersih warga, terlebih karena di Wongsorejo hanya terdapat satu sumber utama, yaitu Sumber Maidin. Selama ini, akses air bersih di beberapa wilayah, terutama bagian barat Wongsorejo seperti Pal 4, Pal 6, dan Pal 7, tergolong masih kurang.

Sebagai solusi, Dinas Pengairan telah melakukan pengeboran sumur dalam di beberapa titik. “Saat ini sudah ada empat titik sumur bor yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Warga Wongsorejo benar-benar merasakan manfaatnya,” tambah Puput.

Langkah ini sejalan dengan upaya Pemkab Banyuwangi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui layanan dasar, salah satunya penyediaan air bersih yang layak dan berkelanjutan. (amn)