K-POP Dispertapangan: Solusi Jemput Bola untuk Peternak Banyuwangi

$rows[judul]

Giri, PesanTrend.co.id – Di tengah teriknya matahari pagi di Desa Grogol, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, semangat para peternak memancar jelas. Bukan karena panen raya, melainkan karena kehadiran tim medis dari Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapangan) Banyuwangi melalui program inovatif mereka, Kunjungan Puskeswan Obati Penyakit (K-POP).

Program ini bukan sekadar pemeriksaan rutin, melainkan jembatan komunikasi yang mempertemukan keluh kesah peternak dengan solusi nyata dari para ahli.

Selasa (17/6/2025) menjadi hari yang dinanti banyak peternak di Desa  Grogol dan Kecamatan Giri pada umumnya. Sejak pagi, mereka telah berkumpul di lokasi, siap menyimak penyuluhan dan membawa ternak-ternak kesayangan mereka untuk diperiksa.

Baca Juga :

Antusiasme itu terlihat dari berbagai pertanyaan yang tak henti dilontarkan, mencerminkan kerinduan akan informasi dan bantuan langsung di lapangan.

Salah satu suara yang menonjol adalah Saiful, seorang peternak yang sudah beberapa kali mencoba mengawinkan sapinya, namun tak kunjung bunting. Raut kebingungan tak bisa ia sembunyikan.

"Sapi saya sudah beberapa kali dikawinkan, tapi tidak kunjung bunting. Saya bingung, itu kenapa ya? Apa kurang nutrisi atau ada penyakitnya?" tanyanya lugas kepada petugas, mewakili kegelisahan banyak peternak lainnya.

Pertanyaan Saiful bukanlah satu-satunya. Banyak peternak lain juga mengungkapkan kesulitan dalam mendeteksi masa birahi sapi mereka, sebuah proses krusial dalam keberhasilan reproduksi. Kekhawatiran akan penyakit menular yang menghantui, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD), juga menjadi topik hangat yang banyak dipertanyakan. Ancaman penyakit ini, yang dapat menyebar cepat dan menimbulkan kerugian ekonomi besar, selalu menjadi mimpi buruk bagi para peternak.

Menanggapi rentetan pertanyaan tersebut, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dispertapangan Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto, dengan sabar memberikan penjelasan. Ia memaparkan bahwa gangguan reproduksi pada sapi, seperti yang dialami Saiful, seringkali disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor.

"Gangguan reproduksi seperti yang disampaikan Pak Saiful memang sering terjadi. Bisa karena pakan yang tidak seimbang, infeksi saluran reproduksi, atau manajemen perkawinan yang kurang tepat. Itulah pentingnya pemberian mineral secara rutin, terutama bagi sapi bunting," jelas drh. Nanang, menekankan pentingnya nutrisi yang adekuat sebagai fondasi kesehatan reproduksi ternak.

Selain itu, tim medis K-POP juga tak lelah mengedukasi peternak tentang langkah-langkah pencegahan penyakit. Pentingnya menjaga kebersihan kandang, melakukan vaksinasi rutin, dan pemberian obat cacing secara berkala menjadi poin-poin utama yang ditekankan.

"Kami juga beri pemahaman tentang pencegahan penyakit strategis seperti PMK dan LSD. Dua penyakit ini sangat cepat menular dan berdampak ekonomi besar, jadi peternak harus waspada," tambahnya, mengingatkan peternak untuk selalu siaga terhadap ancaman penyakit.

Aktivitas K-POP hari itu tidak hanya berhenti pada penyuluhan. Tim medis juga memberikan vitamin dan obat cacing secara gratis kepada ternak-ternak yang diperiksa. Sebanyak 60 ekor sapi berhasil mendapatkan layanan langsung, meskipun jumlah ini sedikit di bawah target karena kendala akses jalan. Namun, hal ini tidak mengurangi semangat tim maupun antusiasme peternak.

Program K-POP merupakan wujud nyata komitmen Dispertapangan Banyuwangi dalam memberikan layanan jemput bola kepada masyarakat. Tujuannya jelas memperkuat ketahanan kesehatan hewan ternak di tingkat desa, sekaligus membangun komunikasi yang lebih erat antara petugas dan peternak.

Bagi Saiful dan peternak lainnya, kehadiran K-POP adalah angin segar. "Kami senang bisa langsung bertanya dan mendapat penjelasan. Semoga ke depan kegiatan seperti ini rutin dilakukan," harap Saiful, mewakili suara hati para peternak yang merasa didengar dan dibantu.

K-POP tidak hanya mengobati penyakit ternak, tetapi juga membangun harapan dan kepercayaan di hati para peternak Banyuwangi. (amn)