Peternak di Kecamatan Giri Antusias Ikuti Layanan K-POP, Bahas Reproduksi dan Penyakit Ternak

$rows[judul]

Giri, PesanTrend.co.id – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapangan) Kabupaten Banyuwangi kembali menggencarkan program Kunjungan Puskeswan Obati Penyakit (K-POP). Kali ini, layanan kesehatan hewan tersebut menyasar Kecamatan Giri, tepatnya di Desa Grogol dan sejumlah desa sekitarnya, Selasa (17/6/2025).

Kegiatan ini disambut antusias oleh para peternak. Meski sempat terkendala akses jalan akibat adanya kegiatan warga, puluhan sapi berhasil dibawa untuk mendapatkan layanan pemeriksaan dan pengobatan.

“Target kami hari ini sekitar 90 ekor, tetapi yang datang sekitar 60 ekor. Jalan sempat ditutup karena ada kegiatan, jadi sebagian warga tidak bisa melintas,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, drh. Nanang Sugiharto.

Baca Juga :

Nanang menjelaskan, kegiatan K-POP difokuskan pada edukasi dan layanan langsung kepada peternak dan hewan ternaknya. Mulai dari penyuluhan tentang kesehatan hewan, pendataan populasi ternak, hingga pemberian vitamin, obat cacing, dan mineral.

"Peternak kami berikan penyuluhan, sementara hewannya langsung kami berikan obat-obatan. Ini penting untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan ternak," tambahnya.

Dalam penyuluhan tersebut, petugas juga memberikan tips praktis pemeliharaan ternak, seperti pentingnya menjaga kebersihan kandang, rutinitas pemberian obat cacing setiap tiga bulan, serta pemberian mineral khusus pada ternak bunting setiap bulan.

"Kita tekankan pentingnya vaksinasi dan perawatan berkala agar status kesehatan hewan tetap optimal," terang Nanang.

Selain itu, petugas juga menerima berbagai pertanyaan dari peternak, khususnya terkait gangguan reproduksi seperti kegagalan bunting setelah dikawinkan, hingga kewaspadaan terhadap penyakit menular strategis seperti PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) dan LSD (Lumpy Skin Disease).

“Pertanyaan paling banyak seputar reproduksi, seperti kenapa ternak sudah dikawinkan tapi tidak bunting. Juga ada kekhawatiran soal PMK dan LSD, atau yang biasa disebut lato-lato,” pungkas Nanang.

Program K-POP menjadi salah satu upaya Dispertapangan Banyuwangi dalam meningkatkan kesadaran dan kapasitas peternak, serta menjaga ketahanan hewan ternak di tingkat desa. (amn)