PesanTrend.co.id - Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) VIX Jawa Timur 2024 di Bangkalan resmi bergulir. Kabupaten Banyuwangi turut ambil bagian dengan mengirimkan sejumlah atlet di beberapa cabang olahraga, salah satunya sepakbola.

Hasilnya, cukup ciamik. Tim Sepakbola Popda Banyuwangi berhasil membantai lawannya Kabupaten Lamongan dengan skor cukup telak 5-1.

Pelatih Kepala Tim Sepakbola Popda Banyuwangi Bagong Iswahyudi menyebut, sepanjang laga melawan Kabupaten Lamongan tensi pertandingan cukup tinggi. Bahkan, menjurus ke arah pertandingan keras.

• Angkat Harmoni Nusantara, Festival Kebangsaan Rayakan Keberagaman Budaya di Banyuwangi

• Lima Pelajar Banyuwangi Sabet Medali Emas Hingga Perunggu di Olimpiade Matematika dan Sains ASIA

• Pemkab Banyuwangi Beri Pendampingan Psikologis pada Orang Tua Korban Pembunuhan di Kalibaru

Hal itu ditunjukkan dari jalannya pertandingan yang diwarnai beberapa permainan kasar. Namun, Coach Bagong mengakui tensi tinggi itu berdasar dengan target kedua tim yang sama-sama ingin menang.

"Lawan Lamongan, kita harus menang. Jadi anak-anak main dengan tempo tinggi, dengan sedikit keras," katanya.

Tidak hanya itu, permainan keras tidak dapat dibendung lantaran determinasi kedua tim cukup kuat. Hingga insiden kartu merah kepada pemain terjadi untuk kedua tim.

"Kita sampai mendapat 2 kartu merah, Lamongan 1. Tapi, dengan kekurangan pemain, anak-anak justru mampu memanfaatkan peluang hingga berhasil mencetak gol dengan 5-1," terangnya.

Masing-masing gol dicetak oleh Brian Hidayatullah menit 6', Aditya Ilham Prabawa menit 51' (P), Ahmad Alfan Fadli Aldi menit 65, dua gol Raafpy Ahmad Agustino menit 71' dan 80+3'. Sementara, satu gol Kabupaten Lamongan dicetak oleh Muhammad Fahri Maulana (38').

Sementara itu pada pertandingan perdana, Tim Sepakbola Popda Banyuwangi bertanding melawan Kabupaten Mojokerto di Alun-alun Kabupaten Bangkalan, Madura. Anak asuh Bagong Iswahyudi harus puas meraih hasil imbang kaca mata 0-0.

Coach Bagong menyebut, hasil imbang di pertandingan awal menjadi catatan bagi jajaran pelatih. Anak-anak dinilai terlambat panas karena minimnya adaptasi dengan lapangan.

"Pertandingan melawan Kabupaten Mojokerto memang beberapa pemain nervous, lawannya juga bagus pressing tinggi, anak juga belum adaptasi dengan lapangan. Jadi patut di syukuri untuk pertandingan pertama," kata Bagong. (rin)