PesanTrend.co.id - Tari Seblang Olehsari, tradisi sakral yang telah diwariskan turun-temurun di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kembali digelar pasca-Idul Fitri.

Tarian ini tak hanya menjadi ikon budaya lokal, tetapi juga magnet wisata yang menyedot ribuan pengunjung dari dalam dan luar negeri.

Dikenal sebagai ritual pembersihan desa dan penghormatan kepada leluhur, pertunjukan ini mempertontonkan penari perempuan yang menari dalam kondisi trance selama tujuh hari berturut-turut.

• Tarian Sakral Seblang Olehsari Berakhir, Begini Dampaknya

• Kapal Cepat Beroperasi Bikin Pelabuhan di Banyuwangi Ini Kecipratan Untung

• Makin Matang, Ke Bali Tak Harus Lewat Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi

Tahun ini, Dwi Putri Ramadani (21) kembali dipercaya sebagai penari Seblang. Ia sudah beberapa kali menjalani peran sakral ini pada tahun-tahun sebelumnya.

Penari Seblang diyakini dipilih secara spiritual dan berada dalam kondisi kesurupan saat menarikan gerakan-gerakan khas yang sarat makna.

Kepala Desa Olehsari, Joko Mukhlis, menyampaikan apresiasi atas tingginya antusiasme masyarakat dan wisatawan yang hadir.

“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran pengunjung dari berbagai penjuru, bahkan dari luar negeri. Ini menunjukkan Seblang bukan hanya milik warga Olehsari, tapi juga kebanggaan Banyuwangi,” ujarnya.

Kehadiran wisatawan yang memadati lokasi upacara menjadi bukti bahwa Seblang Olehsari tidak hanya menjadi daya tarik budaya, melainkan juga simbol identitas masyarakat Glagah yang terus tumbuh di tengah arus modernisasi.

Tradisi ini membuktikan bahwa warisan leluhur dapat tetap hidup dan mendatangkan manfaat nyata bagi masyarakat jika dikelola dengan baik. (amn)