Raja Ampat-nya Banyuwangi, Tersembunyi di Ujung Selatan

$rows[judul]

Banyuwangi, PesanTrend.co.id — Angin laut yang lembut, hamparan pasir putih yang belum banyak tersentuh, serta gugusan batu karang yang menjulang di tengah laut biru jernih. Inilah Pulau Bedil, sebuah permata tersembunyi di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, yang mulai dikenal sebagai “Raja Ampat-nya Banyuwangi.”

Pulau kecil yang hanya bisa diakses lewat jalur laut ini menjadi perbincangan hangat para pencinta wisata bahari. Dengan luas yang tak seberapa, namun kekayaan alam bawah laut dan panorama sekitarnya membuat Pulau Bedil layak disandingkan dengan destinasi wisata kelas dunia seperti Raja Ampat di Papua Barat.

“Airnya sebening kaca, dan kita bisa melihat karang serta ikan-ikan berwarna-warni bahkan dari atas perahu,” kata Rini, seorang wisatawan asal Jember yang datang bersama komunitas backpacker-nya.

Baca Juga :

Pulau Bedil terletak di kawasan pesisir selatan Kecamatan Pesanggaran, berdekatan dengan pantai-pantai eksotis seperti Pantai Mustika dan Pantai Lampon. Meski belum memiliki infrastruktur wisata yang lengkap, justru itulah daya tariknya alami, tenang, dan jauh dari hiruk pikuk keramaian.

Dari pusat kota Banyuwangi, perjalanan memakan waktu sekitar 4-5 jam menuju Desa Sumbermulyo, titik pemberangkatan menuju Pulau Bedil. Dari sana, pengunjung harus menumpang perahu nelayan selama kurang lebih 30 menit menyusuri laut selatan yang dikenal dengan ombaknya yang garang, namun indah.

Meski belum ramai dikunjungi, nelayan setempat mulai merasakan potensi ekonomi dari meningkatnya minat wisatawan.

“Sekarang banyak yang sewa perahu. Dulu hanya buat melaut, sekarang bisa bawa wisatawan juga,” ujar Pak Imam, salah satu nelayan yang kini merangkap sebagai pemandu wisata.

Daya pikat utama Pulau Bedil adalah gugusan batu karang besar yang menyerupai miniatur Raja Ampat. Di sekitarnya, hamparan terumbu karang hidup dengan aneka warna menjadi rumah bagi ikan-ikan tropis yang lincah berenang.

Snorkeling dan diving menjadi aktivitas yang sangat direkomendasikan di sini. Para penyelam akan disuguhi pemandangan karang sehat dan aneka biota laut yang masih lestari.

“Saya tidak menyangka ada tempat seindah ini di Jawa Timur. Ini benar-benar hidden gem,” ujar Anton, seorang fotografer bawah laut yang datang dari Surabaya.

Meski potensinya besar, Pulau Bedil masih menghadapi tantangan. Akses jalan yang belum optimal dan belum adanya fasilitas pendukung seperti dermaga, toilet, atau pusat informasi menjadi kendala pengembangan wisata. Namun, warga dan pemerintah desa mulai menyusun rencana pengelolaan berbasis masyarakat agar keindahan ini bisa tetap lestari.

Kepala Desa Sumbermulyo mengatakan bahwa pihaknya sedang menjajaki kerja sama dengan Dinas Pariwisata dan komunitas lingkungan untuk membuat zona konservasi terbatas serta pelatihan ekowisata untuk warga lokal.

“Kami tidak ingin keindahan ini rusak. Jadi harus dikembangkan dengan bijak,” ujarnya.

Pulau Bedil adalah contoh nyata bahwa pesona Indonesia tak hanya ada di wilayah timur. Banyuwangi, yang selama ini dikenal dengan Kawah Ijen dan Pantai Plengkung, kini punya permata baru di selatan: sebuah pulau kecil yang menyimpan sejuta keindahan dan harapan.

Dengan pengelolaan yang tepat, Pulau Bedil bukan hanya akan menjadi destinasi wisata andalan baru di Banyuwangi, tapi juga contoh sukses pengembangan wisata berkelanjutan berbasis masyarakat. (amn)