Dalam upaya menciptakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang damai dan kondusif, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Banyuwangi mengadakan kegiatan Fasilitasi Forum Lintas Agama dengan tema "Dengan Moderasi Beragama Kita Songsong Pemilihan Umum Kepala Daerah 2024 yang Damai, Transparan, Jujur, & Adil". Acara ini berlangsung di pendopo kantor Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, pada Rabu (29/5/2024).Forum yang dihadiri oleh perwakilan tokoh lintas agama, organisasi masyarakat, dan berbagai keyakinan daei wilayah kecamatan Gambiran, Bangorejo, Genteng dan sekitarnya ini bertujuan untuk mempererat persatuan serta menciptakan suasana damai menjelang Pilkada serentak pada November 2024.
Kepala Kesbangpol Banyuwangi, R. Agus Mulyono, bersama Nasrudin, MPd., Kasubid Ideologi Kesbangpol, serta Kepala Desa Yosomulyo, Joko Utomo Purniawan, turut hadir dalam acara tersebut. KH. Nur Khotib Tholib (Gus Muh) dari Ponpes Darul Falah Sepanjang Glenmore Banyuwangi hadir sebagai pemateri.
Dalam sambutan selamat datang, kades Yosomulyo, Joko Utomo menyampaikan terima kasih atas kehadiran para undangan, dan menekankan pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama guna menciptakan suasana nyaman aman dan damai.
Sedangkan Nasrudin, MPd., menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menciptakan kondisi yang damai selama Pilkada 2024. “Kami berharap setiap tokoh dari lintas agama dan tokoh masyarakat dapat mendukung terciptanya suasana sejuk dan damai. Mari kita jaga persatuan untuk Banyuwangi yang lebih baik dan maju,” ujarnya.
Sementara KH. Nur Khotib Tholib (Gus Muh) sebagai pemateri menyampaikan rasa syukurnya karena moderasi beragama telah menjadi agenda prioritas pemerintah dari pusat hingga daerah. Dengan moderasi beragama, diharapkan tercipta masyarakat yang rukun dan berkemajuan.
Menurutnya, intoleransi di tengah masyarakat terjadi karena kurangnya pemahaman tentang moderasi agama. Saling menghormati dalam moderasi beragama bukanlah tindakan yang mendangkalkan atau melemahkan akidah.
"Sebaliknya, hal ini justru meningkatkan semangat kita untuk berdakwah dan membuat agama terlihat lebih indah karena orang-orang yang intoleran hanya memahami agama secara sepotong-sepotong," kata KH.Nur Khotib.
KH.Nur Khotib menambahkan, Kelompok muslim yang moderat, seperti yang disyukuri oleh Gus Muh, tidak memiliki sifat ghuluw (berlebihan) dalam memahami ajaran agama.
Politik yang baik adalah politik yang tidak mencampuradukkan agama dengan kepentingan politik. Indonesia, sebagai negara demokrasi, mengakui enam agama: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu, serta kepercayaan lainnya. Setiap pemeluk agama bebas mengembangkan keyakinannya selama tidak mengganggu pemeluk agama lain.
"Oleh karena itu, kita perlu menerapkan moderasi beragama, terlebih menjelang Pilkada 2024 agar dapat berlangsung secara damai, transparan, jujur, dan adil," harapnya.
KH. Nur Khotib meyakini bahwa semua agama menyebarkan kasih sayang, dan prinsip moderasi beragama meliputi akhlak yang baik, kejujuran, amanah, serta menghormati kesepakatan bersama.
"Moderasi beragama bukan hanya tentang toleransi, tetapi juga tentang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat," tandasnya.
Plt. Kepala Kesbangpol, R. Agus Mulyono, dalam pemaparannya, menyoroti potensi kerawanan selama masa Pilkada, mulai dari pendaftaran hingga pasca pelaksanaan. Ia mengajak masyarakat, terutama tokoh agama, untuk menjaga suasana yang kondusif agar masyarakat merasa aman dan nyaman.
Acara juga diwarnai sesi tanya jawab, di mana para peserta menyampaikan berbagai aspirasi terkait pembangunan fisik dan isu-isu yang perlu dibenahi.
Kepala kesbangpol, R.Agus Mulyono berkomitmen untuk menindaklanjuti aspirasi warga dengan mempertimbangkan prioritas program, terutama di bidang kesehatan, pendidikan dan peningkatan ekonomi rakyat.
"Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Kesbangpol Banyuwangi berharap dapat memupuk semangat kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama dalam menyongsong Pilkada 2024 yang damai, transparan, jujur dan adil," pungkas Agus.