Dorong Swasembada Pangan, Banyuwangi Genjot Produktivitas Petani dan Infrastruktur Irigasi

$rows[judul]

PesanTrend.co.id – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus memperkuat perannya sebagai lumbung pangan Jawa Timur melalui berbagai upaya peningkatan produksi pertanian. Hingga Maret 2025, luas panen padi di daerah ini telah mencapai 21.075 hektar, dengan puncak panen diperkirakan terjadi pada April-Mei seluas 26.493 hektar.

Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono menyampaikan bahwa produktivitas petani meningkat signifikan dari rata-rata 6 ton per hektar menjadi 7 ton. Hal ini tak lepas dari peran kolaboratif antara pemerintah daerah, TNI/Polri, dan berbagai pihak lainnya.

“Alhamdulillah, kami didukung penuh oleh semua pihak. Petani pun kini mendapat harga gabah yang stabil sebesar Rp6.500 per kilogram, dibeli langsung oleh Bulog di sawah,” ujarnya.

Baca Juga :

Sebagai langkah jangka panjang, Banyuwangi juga mengusulkan pembangunan tiga embung besar—Embung Lider, Kerawang, dan Singolatri—ke pemerintah provinsi dan pusat. Embung tersebut akan melengkapi 337 bendungan lokal yang masih aktif.

“Kami ingin memastikan pasokan air irigasi mencukupi agar panen bisa dilakukan hingga empat kali dalam setahun,” tambah Mujiono.

Selain itu, pemkab turut mendorong penggunaan pupuk alternatif seperti pupuk hayati dan POC, serta mengatur ketat izin pembangunan di lahan pertanian produktif untuk menjaga keberlanjutan swasembada pangan.

Komandan Kodim 0825 Letkol (Arh) Joko Sukoyo juga menyatakan komitmennya dalam mendukung program ini.

“Kami siap mengawal agar Banyuwangi tetap menjadi motor swasembada pangan nasional,” tegasnya. (amn)