PesanTrend.co.id - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi ajak beberapa pihak melakukan evaluasi peningkatan prestasi cabang olahraga dan atlet. Kondisi itu mengaca pada hasil pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XIV Jawa Timur 2024.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, M. Alfin Kurniawan menyebut, ke depan harus memiliki terobosan baru untuk fokus pembinaan atlet di usia muda.
"Banyuwangi mempunyai banyak atlet yang hebat, namun ketika ikut dalam kompetisi dengan batas usia tertentu seperti Popda (maksimal kelahiran 1 januari 2007 dan kelas XI) stock atlet yang siap untuk diikutkan dalam kompetisi tersebut sangat terbatas, baik dari jumlah maupun kualitasnya," ungkap Alfin, Senin (18/11/2024).
Baca Juga :Kondisi itu, kata Alfin, cukup berpengaruh pada kekuatan cabor yang akan turun. Sehingga berpengaruh juga pada hasil akhir yang didapat.
"Jadi kemungkinan ada atlet yang belum siap, namun karena usianya masuk jadi diikutsertakan," katanya.
Alfin mencontohkan, salah satu cabor misalnya balap sepeda. Di ajang Popda batas usia atlet yaitu 17 - 18 tahun. Kondisi itu berbanding terbalik saat pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi yang menentukan regulasi atlet berusia 16 tahun.
"Ya, kalau begitu atletnya justru tidak ada. Tapi bagaimana lagi keputusan Pengprov-nya begitu. Padahal, jika pelaksanaan event olahraga bisa diatur berjenjang mungkin akan lebih efektif. Jatuhnya, atlet yang saat ini bertanding, pada pelaksanaan PON 2028 usianya sudah matang yakni 21 tahun," terangnya.
Namun demikian, Alfin menyebut, Banyuwangi memang perlu adanya pembinaan atlet usia muda sejak dini. Mempersiapkan mulai mencari bibit, skema dan aturan yang dibutuhkan.
"Tentu ini harus ada tugas dan peran pemerintah, Dispora, KONI dan sekaligus wali atlet untuk mendorong dan memberikan dukungan agar para atlet lebih termotivasi dan meraih prestasi," terangnya.
Alfin juga akan melibatkan berbagai pihak untuk segera melakukan evaluasi. Pasalnya, akan ada lagi kegiatan ke depan untuk para atlet yang tengah menanti.
"Dari hasil kegiatan popda ini bisa di jadikan data, untuk persiapan porprov 2025 di Malang Raya," pungkasnya.