Dalam menentukan langkah strategis pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Banyuwangi mengadakan acara Pemantapan Ketahanan dan Kebijakan Strategi Daerah bertajuk "Peran Stakeholder dalam Pembangunan di Kabupaten Banyuwangi".Acara ini berlangsung pada Selasa (25/6/2024) di Aula Sritanjung, Hotel Aston, Kecamatan Giri, Banyuwangi, dan dihadiri oleh sekitar 50 undangan, termasuk akademisi dari 17 perguruan tinggi di Banyuwangi, serta perwakilan dari MUI (Majelis Ulama Indonesia), FKUB (Dorum.Komunikasi Umat Beragama) dan ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama) Banyuwangi.
Narasumber utama, Dr.Suyanto Waspo Tondo Wicaksono, yang akrab dipanggil Pak Yayan, bersama Kepala Bakesbangpol Banyuwangi, Drs. R. Agus Mulyono, memaparkan keberhasilan Banyuwangi dalam menyusun dan melaksanakan pembangunan yang terintegrasi dan berdampak positif langsung pada masyarakat. “Banyuwangi telah ditetapkan sebagai kabupaten terbaik pertama, diikuti oleh Jember dan kabupaten lainnya,” ungkap Dr.Suyanto.
Dalam rencana kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur, Banyuwangi mencanangkan delapan program prioritas. Program ini meliputi pengentasan kemiskinan, perluasan lapangan pekerjaan, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, hingga peningkatan ekosistem produktif bagi sektor pariwisata, UMKM, dan pertanian. Program kesehatan dan pendidikan menjadi program utama prioritas.
Selain itu, RKPD juga mencakup penguatan modal sosial, pengelolaan lingkungan hidup, transformasi digital layanan publik, serta pembangunan infrastruktur penunjang Kawasan Ekonomi Strategis (KES).
Dr.Suyanto menegaskan bahwa semua rencana dan tindakan yang diambil oleh Banyuwangi telah disesuaikan dengan arah pembangunan nasional dan provinsi, serta dinamika lokal. Penguatan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi fokus utama, dimulai dari pemberantasan stunting hingga peningkatan pendidikan.
Dalam kesemapatan itu, Dr.Suyanto juga secara gamblang memaparkan capaian dan soving problem (penyelesaian Masalah) saat pelaksanan program-program pembanguanan.
Misalnya diungkap, pada bulan timbang Desember 2023, angka stunting berhasil ditekan menjadi 2.305 balita, turun 17,08 persen dibandingkan bulan timbang Februari 2023 yang mencapai 2.780 balita. Indikator ekonomi UMKM juga menunjukkan tanda-tanda positif, serta keberhasilan program pembanguan bidang yang lain.
Rektor Universitas Banyuwangi (UBI), Dr. Haya, S.H, M.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap prioritas pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada program pendidikan dan kesehatan. "Program-program pemerintah pusat seperti Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), serta program Kampus Mengajar harus lebih ditindaklanjuti untuk mendukung kemajuan Banyuwangi dengan anggaran yang minim," ujarnya.
Acara ini berjalan lancar, diakhiri dengan sesi tanya jawab yang membahas berbagai masalah dalam proses pembangunan daerah Banyuwangi. Dengan berbagai program prioritas dan dukungan dari berbagai pihak, Kabupaten Banyuwangi optimis dapat terus meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan yang berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.